Kamis, 14 Juli 2016

Hindari Kebodohan Mutlak DI Sekitar Kita



199. خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ 
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.


200. وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


(QS. Al A'raf : 199 - 200)

Syaikh Muhammad Amin Asy Syanqithi rahimahullah pernah berkata: 
"Dalam ayat yang mulia ini Allah menjelaskan bagaimana menghadapi yang bodoh dari kalangan manusia dan jin. Allah menjelaskan bahwa menghadapi yang bodoh dari manusia adalah dengan sikap berlemah lembut, memaafkan dan berpaling dari perbuatan bodohnya dan perbuatan jahatnya. Adapun yang bodoh dari kalangan jin, tidak ada jalan selamat darinya kecuali dengan berlindung kepada Allah dari godaannya. (Adhwaul Bayan 2/341)

Yang dimaksud perbuatan bodoh adalah perbuatan yang tidak sesuai ilmu dan mendekati kesia-siaan. Seringkali seorang manusia berkata dan bersikap menuruti syahwatnya, sebatas dengan akal dan pandangan yang tidak didasari dalil dan hujjah yang kuat. 

Saat kita menasehatinya dengan dalil dan hujjah yang kuat, maka orang tersebut membantahnya, mencacinya, bahkan mendebat habis-habisan. Bukan dengan tujuan mencari kebenaran, tapi lantaran nafsunya yang ingin menang dan merasa lebih benar dari siapapun. 

Seringkali di media sosial kerap kita temui komentar dan sikap yang emosional, cenderung menonjolkan sikap temperamentalnya. Sehingga orang yang membacanya pun dibuat marah, geram, dan ikut terbawa emosi. 

Maka berpalinglah dari yang demikian itu. Hindari debat kusir yang seperti itu, yang jelas tidak akan ada faedah yang dapat diambil darinya. Karena kita sedang menghadapi perilaku bodoh agar kita terseret kepada jalan kebodohan.

Wallahu Musta'an . . . . 

0 komentar

Posting Komentar