Senin, 21 November 2016

Bela Islam, Sebuah "Mission Impossible" kah ???




PERINGATAN: SIAPKAN MUSHAF ANDA SEBELUM MEMBACA ARTIKEL INI. BUDAYAKAN GERAKAN MENGKAJI AL QUR'AN YUK !!

Saat ini sedang ramainya umat Islam berbondong-bondong menyerukan gerakan membela Islam, yang berawal dari peristiwa penistaan Al Qur'an oleh gubernur DKI. Namun disini kita tidak sedang membicarakan benar salahnya perilaku si gubernur, karena memang mutlak si gubernur bersalah. Yang ditekankan disini adalah apakah aksi bela Islam yang di dengungkan selama ini dapat terwujud ataukah hanya sebuah "Mission Impossible saja.

Saudaraku yang beriman,
Sungguh Islam tidak akan pernah bisa hancur di tangan orang-orang kafir. Islam hanya akan hancur di tangan umat Islam sendiri. Maka kejadian yang lalu hendaknya menjadi cermin untuk mawas diri seluruh umat Islam, bagaimanakah sikap kita terhadap agama kita selama ini sehingga bisa dilecehkan oleh orang kafir.

Mustahil kita bisa membela Islam, jika umat Islam masih ada yang berbuat syirik. Menyekutukan Allah dengan patung, keris, jimat dan yang semacamnya. Percaya dengan adanya hari sial, tathoyyur (menganggap sesuatu selain Allah sebagai penyebab kesialan atau keberuntungan), menganggap keramat suatu tempat, minta-minta pada kuburan dan semacamnya. Kita lihat banyak tradisi-tradisi adat yang sebenarnya perbuatan syirik malah dilestarikan dengan dalih melestarikan budaya bangsa. Memandikan keris, menghanyutkan sesajen ke laut, yang parahnya pelakunya berbusana muslim, memakai sorban dan jubah putih. Padahal banyak sekali ayat dalam Al Qur'an yang menegaskan haramnya perilaku syirik, diantaranya QS. An Nisaa: 48, 116, 388-389, QS. Al An'aam: 88, QS. Az Zumar: 65, QS. Lukman: 13, QS. Al Mu'minun: 117, QS. Al Maidah: 72, QS. At Taubah: 5 dan 31 serta QS. Al Baqarah: 165. Tentunya masih banyak dalil yang menjelaskan perihal dosa syirik dalam Al Qur'an dan hadits yang tidak disebutkan disini. Jelaslah syirik merupakan dosa yang dapat meruntuhkan pondasi Islam, sehingga pantaslah Allah mengancam dosa syirik tidak akan diampuni. Maka perbaikilah aqidah kita sehingga kuatnya tauhid menancap di dada setiap muslim terlihat bekasnya.

Mustahil kita bisa membela Islam, jika kesadaran akan menunaikan shalat lima waktu masih belum ada, terutama shalat berjama'ah amat sangat kurang. Dijelaskan dalam QS. Thaahaa: 14 dan 132, QS. Al Baqarah: 83, QS. Maryam: 31 dan 55, QS. Ibrahim: 40, serta QS. An Nisaa: 102. Khusus QS. An Nisaa: 102 sekaligus menjadi dalil diwajibkannya shalat berjamaah. Sedangkan banyak dalil dari hadits, diantaranya "Pemimpin segala perkara (agama) ialah Islam (syahadatain), dan tiangnya ialah shalat." [HR. Tirmidzi, hadits ini hasan shahih].  Jelas perkara shalat adalah perkara penting, karena tiang dalam sebuah bangunan bukanlah bagian sepele, karena jika tiangnya hancur maka hancur pula bangunannya. Begitu juga shalat, jika umat Islam melalaikan shalatnya, atau mengerjakan tapi tidak khusyu, maka sama saja ia telah menghancurkan Islam. Lalu bisakah orang yang tidak bisa menyelamatkan shalatnya mampu membela Islam???

Mustahil kita bisa membela Islam, jika kita tidak bisa membela diri dari dosa zina. Berapa banyak remaja Islam yang terjerumus dalam hubungan pacaran ???
Berapa banyak remaja Islam yang seakan tanpa dosa berduaan (berkhalwat) atau bercampur dengan lawan jenis yang bukan mahramnya ???
Berapa banyak yang menghalalkan menyentuh lawan jenis yang bukan mahramnya?? Padahal kata Rasulullah, lebih baik seseorang ditusuk ubun-ubunnya dengan besi panas daripada menyentuh lawan jenisnya yang bukan mahram.
Padahal amat jelas ancaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perkara ini. Terdapat dalam QS. Al Isra: 32, QS. Al Furqon: 68-69, QS. An Nisaa 15-16, QS. An Nuur: 2, 4, 13, 30 dan 31.
Namun, berapa banyak pemuda Islam yang mengabaikan hal ini dan malah membungkusnya dengan kedok ta'aruf demi menghalalkan perbuatannya???
Lalu jika seseorang tidak bisa menyelamatkan dirinya dari dosa zina, apakah orang tersebut bisa menyelamatkan Islam???

Mustahil seorang muslim dapat membela Islam, jika tidak bisa menyelamatkan dirinya dari praktek riba. Rusaknya hidup banyak kaum muslimin disebabkan oleh riba. Membeli kendaraan dengan riba, beli rumah masih dengan KPR yang kental dengan praktek ribawi, investasi pada lembaga ribawi, menghalalkan diri ikut asuransi yang didalamnya terdapat sedikitnya 4 dosa besar, yaitu riba, gharar, judi dan syirik.
Padahal jelas riba adalah dosa besar di SEMUA AGAMA SAMAWI (Yahudi, Nasrani dan Islam). Dengan tegas dituliskan dalam Al Qur'an bagaimana kedudukan riba. QS. Ar Ruum: 39, QS. An Nisaa: 160-161, QS. Ali Imran: 130, dan QS. Al Baqarah: 275-279.
Bahkan Allah dan rasul-Nya mengikrarkan perang kepada para pelaku riba dan yang terlibat di dalamnya. Selain itu diketahui bahwa dosa riba itu setara dengan dosa 36 kali berzina, dan salah satunya seperti menzinahi ibu kandung sendiri. Na'udzubillah...
Lalu, apakah kaum muslimin praktisi riba yang jelas diperangi oleh Allah dan rasul-Nya sanggup membela Islam??? Apakah Allah ridho agama Islam dibela oleh orang yang demikian???

Dan mungkin yang terakhir yang patut direnungkan, walau masih banyak masalah lainnya yang harus direnungkan.

Mustahil umat Islam mampu membela Islam, jika masih berani menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Termaktub jelas dalam Al Qur'an, diantaranya QS. Al Hujurat: 1, QS. An Nisaa: 59, 65 dan 80, QS. Al Hasyr: 7, QS. Al Ahzab: 21 dan 36, QS. Al Maidah: 101, QS. Ali Imran: 31, serta QS. An Nuur: 54 dan 63.
Dan di dalam hadits, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga menegaskan, "Biarkanlah aku terhadap apa yang aku tinggalkan kepada kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian karena banyaknya pertanyaan dan penentangan mereka kepada nabi-nabi mereka..."
Perkara yang satu ini sengaja dituliskan di akhir, karena inilah poin pentingnya. Seseorang yang menyelisihi Rasulullah jelas tidak ada kebenaran pada dirinya. Karena kebenaran itu ialah hanya yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.
Kita lihat ke belakang dimana banyak kaum yang dibinasakan karena menyelisihi nabinya. Kita lihat bagaimana dimurkainya yahudi oleh Allah dan disesatkannya Nasrani, lantaran menyelisihi apa yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Bukanlah manusia yang dapat mengukur kebenaran, namun manusia lah yang hendaknya diukur oleh kebenaran.
Namun mirisnya, justru saat ini orang-orang yang mengajak memurnikan Islam dan menegakkan sunnah malah dimusuhi, difitnah dan didiskriminasikan.
Padahal seseorang yang mengajak memurnikan Islam dan menegakkan sunnah, tidak ada yang dicari melainkan hanya ridho Allah semata.
Lantas bagaimana mungkin seseorang yang diancam oleh Allah dengan kebinasaan mampu membela Islam???

Saudaraku seiman yang insya Allah dirahmati oleh Allah Azza wa Jalla, ini bukanlah penggembosan, bukan pula pelemahan. Tapi ini adalah bentuk peningkatan mutu perjuangan, agar misi bela Islam yang kita laksanakan mendapat hasil yang optimal demi kejayaan agama ini. Ini bukanlah sebuah ekspresi apatis atau nyinyir, tapi ini adalah wujud simpati seorang jihadis yang berusaha melihat sesuatu dari segala aspek. Marilah sejenak kita pikirkan dengan akal yang sehat dan hati yang bersih, mau jadi apa umat Islam jika terus begini. Bukankah telah jelas bagaimana Allah menurunkan tegurannya kepada kaum muslimin di perang uhud akibat menyelisihi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam??? Jika para sahabat yang keimanannya tidak diragukan lagi saja ditegur oleh Allah dengan teguran yang keras, bagaimana dengan kita yang masih banyak yang abu-abu keimanannya???

Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq kepada seluruh umat Islam, dan semoga Allah menganugerahi Indonesia dengan pemimpin-pemimpin yang bertakwa. Aamiiiin ...
Hadanallah wa iyyakum ajma'in ....

0 komentar

Posting Komentar